Powered By Blogger

Jumat, 11 Februari 2011

Pesona Air Terjun Nglirip

Tak akan ada yang membantah bila dikatakan Nglirip sangat menawan. Obyek wisata yang terletak di kecamatan Singgahan, 20 km dari kota Tuban, sungguh sangat layak untuk dikunjungi.  Udaranya sangat sejuk dan bebas polusi. Maklum, disamping letaknya di dataran tinggi, juga pohon-pohon tua disekelilingnya masih cukup lebat.
Berjalan diantara pohon-pohon besar dengan jalanan yang berkelok-kelok sungguh merupakan pengalaman tak terlupakan. Apalagi jika anda sudah melewati Kerawak, wow man,… funtastik. Pohon2 besar dengan sungai yang mengalir jernih dibawahnya akan menggoda anda untuk istirahat sejenak. Sangat natural. Ada sumber air pegunungan disitu, juga sungai-sungai yang mengalir, batu-batuan sungai yang eksotis. Sangat pas untuk berlibur.
Pada hari minggu atau hari libur, suasana tempat itu sangat ramai. Mereka datang dari berbagai daerah, baik dari Tuban sendiri atau luar kota. Bahkan, Rhoma Irama pun juga kepincut dengan tempat itu. Sehingga menggunakannya sebagai lokasi shooting salah satu filmnya.
Maka tak salah kiranya bagi siapapun anda dan darimanapun, yang ingin berlibur ke Tuban, saya menyarakan untuk mengunjungi Nglirip.
Sambil menikmati gemuruh air terjun dan putihnya buih-buih air yang terpercik dari dasar sungai, anda juga dapat menikmati pedasnya rujak khas singgahan atau segarnya es kelapa muda. Bila ingin turun ke bawah air terjun, anda akan menjumpai cerukan yang sangat dalam. Tidak disarankan anda untuk mandi, karena cukup berbahaya. Tapi jika anda memaksakan untuk mandi, mandi saja ditepi cerukan, lebih aman.
Tulisan ini sengaja tidak menyinggung beberapa legenda yang terkait dengan Nglirip. Biarlah itu menjadi domain para sejarawan. Yang penting, bagaimana nglirip, sebagai sebuah obyek wisata dapat terkenal, bahkan sampai luar kota.
Perjalanan menuju nglirip dari pusat kota Tuban, memerlukan waktu sekitar 1 sampai 1,5 jam menggunakan mobil atau motor. Dari Bojonegoro sekitar 2 jam, sedangkan kalau dari jatirogo, hanya butuh waktu sekitar 45 menit.
Jalan menuju ke lokasi sangat mulus dan sangat terawat. Karena merupakan jalur poros yang menghubungkan kecamatan montong dan singgahan. Bila anda dari Tuban, anda juga akan melewati  Goa Putri Asih dan guwo terus.
Guwo terus merupakan nama salah satu desa di kecamatan Montong. Di sini anda akan menjumpai jalanan berkelok membelah tebing-tebing batu yang cukup tinggi. Setelah itu, rindangnya hutan Jati akan menyambut anda sepanjang kurang lebih 10 menit perjalanan. Dan ketika anda sampai di tikungan yang cukup tajam, artinya anda telah sampai di Kerawak. Mau istirahat sambil menikmati keindahan sungai dan segarnya air pegunungan? Disitulah tempat yang pas. Atau bila anda memutuskan untuk lanjut, lokasi nglirip 7 menit dari situ.
Sebenarnya, air terjun nglirip berasal dari sungai (baca: sumber air) kerawak, yang panjangnya sekitar 1,5 km dari nglirip. Oleh Pemerintah, sungai tersebut dimanfaatkan untuk pengairan. Makanya di atas nglirip, anda akan menjumpai jembatan kecil dan pintu air. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun, tak pernah kering meskipun musim kemarau. Makanya, pertanian di daerah sekitar nglirip dan sepanjang sungai yang mengalir di bawahnya dapat dilakukan sepanjang tahun, 3 kali panen. Sehingga, secara ekonomi, penduduk sekitar nglirip nampaknya cukup sejahtera. Ini dapat terlihat dari rumah-rumah penduduk yang rata-rata cukup bagus.
Bila anda hendak berkemah di Nglirip atau kerawak, saya sarankan untuk melakukan pemberitahuan atau minta ijin kepada petugas atau perangkat desa. Selain untuk menjaga dan memantau keberadaan anda, juga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar: